AKHIR DARI SEBUAH HARAPAN (part 1)

       Azan subuh berkamdang dari mushola kecil yang ada didesaku.
Aku terbangun ketika azan itu berkumandang dengan sangat jelas ditelingaku,  segera aku
Bergegas bangun untuk mengambil air wudhu dan lansung melaksanakan shalat dua rakaat diwaktu subuh itu.
Aku sangat menikmati setiap gerakan dan bacaan yang kupanjatkan kepada sang kholik,
Yang seakan-akan aku sedang bercengkrama dengan_Nya.
Selesai shalat tidak lupa aku memanjatkan doa-doa untuk kedua malaikat tanpa sayapku dan aku berdoa untuk rasa resahku yang berharap sang maha kuasa segera memberi jalan keluarnya.

    Pagi pun datang dengan sinar fajar yang menyingsing disebelah timur, diiringi nyayian burung-burung yang seakan ikut menjambut datangnya fajar dipagi hari itu.
Dan aku tengah besiap-siap untuk kesekolah seperti biasanya, sebagai mana aktivitas seorang pelajar. Aku sedang merapikan kerudungku, tak lama kakak laki-lakiku memanggil menyuruhku cepat karena dia akan berangkat kerja, sebelum berangkat kerja ia memang biasa mengantarku terlebih dahulu kesekolah. Aku pun bergegas. setelah bersalaman dengan kedua malaikatku, aku segera menaki motor kakakku dan kami pun berangkat.

    Karena jarak antara sekolahan dengan rumahku tidak begitu jauh, jadi tidak perlu waktu lama kami pun sampai.
Baru saja aku masuk gerbang sekolah, tiba-tiba langkahku terhenti karena ada yang memanggilku.
"Ika" panggil seseorang dari arah belakangku, yang ternyata sahabat karibku Sinta.
Oh ya itulah nama panggilanku, nama lengkapku Alika Azzahra Nur Aulia.
"Heyy" aku ikut menyapanya sambil melambaikan tangan sembari mendekat menghampiri Sinta, "Assalamualaikum" ucapku ketika tepat dihadapanya, "waalaikumssalam" jawab Sinta.
"Kamu baru sampai juga ya ka?" tanya Sinta padaku, "iya Sin, baru aja" jawabku sambil tersenyum.
"Yuk lansung jalan kekelas aja" ajak sinta sembari menggandeng tanganku, aku hanya menganggukan kepala dan kami lansung berjalan.
Ditengah perjalan Sinta tiba-tiba menanyakan masalah kemarin pada ku "masalah kemarin gimana ka, apa kamu masih kepikiran?" tanya Sinta sembari menyenggol bahuku, aku hanya terdiam sepanjang perjalan tanpa menjawab pertanyaan Sinta yang tanpa ku sadar kami telah sampai diruang kelas. Sinta kembali membuka pembicaraan saat kami telah duduk dikursi masing-masing "Ka, jawab dong.. dari tadi kamu kok diem aja sih" desak Sinta padaku. "Ehh iya Sin, maaf.. Hemm masih" jawabku pelan. "Ya Allah ka, kamu kenapa sih.. Udahlah untuk apa juga kamu masih ngarepin orang yang jelas-jelas  udah gak ada perasaan apa-apa lagi sama kamu" jelas Sinta padaku, aku hanya terdiam menatapnya. "Ka, aku kan udah sering bilang sama kamu.. gak cuma aku, Dinda sama Cika juga. Kamu gak bisa Ka, terus-terusan terpuruk sama masalalu kamu..move on dong Ka, move on!" sambung Sinta. Lagi-lagi aku hanya bisa terdiam dan menundukan kepalaku lemas.
Sahabatku Sinta, Dinda dan juga Cika memang sudah sering sekali menasehatiku untuk segera melupakan masalaluku, saking seringnya aku seakan muak mendengar kata-kata itu.
Mungkin bicara melalui lisan memang mudah, namun untuk praktiknya.. Aku seakan ingin hilang dari bumi ini
Tak lama bel tanda masuk berbunyi, pelajaran jam pertama dimulai dan berlansung dengan lancar.

       Setelah 3 jam berlalu, bel tanda istirahat pun berbunyi.
"Ka, kantin yuk" ajak Sinta, "gak ah Sin, aku lagi males kekantin.. Kamu ajak Dinda sama Cika aja ya" jawabku. Tak lama Dinda dan Cika datang menghampiri kami "ehh kantin yuk" ajak Dinda, "iya,yuk kantin.. Perut aku udah laper banget nih" sambung Cika sembari memegang perutnya. "Kalian pergi aja, aku mau keperpus dulu" jawabku sembari beranjak dari tempat duduk , "loh kamu gak ikut kita ka?" tanya Cika, "enggak Cik, ika lagi mau cari bahan tugas..bahan tugas buat move on" jawab Sinta dengan nada sinis. Aku tak menghiraukan pertanyaan Cika atau pun perkataan Sinta, aku berlalu begitu saja meninggalkan mereka dan segera keluar kelas menuju perpustakaan sekolah.
Sesampainya diperpustakaan, aku hanya duduk termenung dipojok dekat jendela perpus.
Sekarang aku baru mencoba memikirkan perkataan dan setiap nasehat yang sahabat-sahabatku berikan padaku. Mungkin ada benarnya juga, aku gak boleh terus-terusan terpuruk sama masalaluku, aku harus bisa lari dan membuka masa depan yang baru..yah harus, itu tekadku. Tapi gimana, setiap hari aku liat dia disekolah ini, dan setiap hari juga aku harus nahan rasa sakit hati aku saat dia deket sama orang lain.. Aarrgh.. (Aku berperang dengan diriku sendiri) aku terkejut ketika bel tanda masuk berbunyi, segera aku keluar perpus dan kembali kekelas. Diperjalanan menuju kelas, tak sengaja aku berpapasan dengan dia, masalaluku. Saat itu ingin rasanya aku mencari jalan lain agar tidak bertemu atau pun melihatnya, tapi ya sudahlah.. Dia sudah ada didepanku dan saat dia melewatiku, aku hanya menundukan kepalaku. Tiba-tiba langkahku terhenti ketika ada seorang yang memanggil namanya "Adam". Yah itulah nama panggilannya, nama lengkapnya adalah Muhammad Adam Al Shaleh, dialah masalaluku.
Perkiraanku yang memanggilnya tadi adalah seorang wanita, karena rasa penasaran aku berbalik badan untuk melihatnya. Ternyata benar yang memanggilnya adalah seorang wanita, yaitu Nissa teman sekelasnya. Mereka terlihat dekat sekali yang membuat hatiku sakit melihatnya, segera aku lari menuju kelas.
Didalam kelas, aku tak fokus mendengarkan guru menjelaskan pelajaran saat itu, karena masih saja aku teringat akan kedekatan Adam dan Nissa tadi.
Setelah beberapa jam, bel pulang berbunyi. Kami semua pun segera membereskan tas dan lansung kaluar.

   Sesampainya dirumah, setelah mengucap salam aku lansung masuk kamar begitu saja dan lansung marebahkan badanku ditempat tidur.
Ku ambil handponeku yang tergeletak diatas meja, lalu melihat apakah ada pesan yang masuk atau tidak. Setelah ku buka, ternyata ada. Aku kira pasan dari siapa.. Yahh ternyata cuma dari Risky teman SMP ku dulu. Risky selalu mengirimiku pasan, bahkan ia hampir setiap hari menelponku hanya untuk menanyakan kabar dan memberikan perhatian padaku. Tapi aku hanyaanya mengabaikannya.

  Keesokan harinya disekolah, hari ini kami dibagi menjadi beberapa kelompok diskusi. Setiap kelompok beranggotakan 5 orang, yang diberikan tugas masing-masing. Kelompokku terdiri dari aku, Sinta, Ica, Ririn dan Lina. Kelompok kami sangat kompak sehingga cepat dalan menyelesaikan tugas yang ada. Sembari menunggu kelompok lain yang belum selesai, kami berbincang-bincang bersama.
Tiba-tiba Ica menanyakan masalahku yang bisa atau belum untuk melupakan masalaluku itu, karena Ica,Ririn dan juga lina adalah temanku sewaktu kami SMP dulu, jadi mereka tau juga akan diriku yang belum bisa lari dari masalalu, "gimana ka masalah kamu, apa udah bisa move on?" tanya Ica padaku. Aku hanya tersenyum tipis pada Ica tanpa menjawab pertanyaannya, "ya belum lah ca, maklum cinta pertama susah buat move onnya, gak tau deh kapan bisanya" sambung Sinta yang malah dia yang menjawabnya.
"Aduhh..ka, seperfec apa sih si Adam itu dimata kamu sampai-sampai kamu gak bisa move on gini? Ayo dong ka, kamu harus ngelupain masalalu kamu.. Jangan pernah ngarepin dia lagi!" jelas Ica padaku, "iya ka, gimana kamu bisa lari dari masalalu kamu kalau kamu aja gak mau usaha buat lari dari itu" sambung Ririn.
Tiba-tiba Lina juga angkat bicara "oh ya bukanya si Adam juga udah jadian yah sama si Nissa?" jelas Lina yang mambuat semua terpelongok, dan secara bersamaan berkata "apaa??"












Mau tau apa kelanjutannya??
Next to part 2 :-) ditunggu yaa...
Berikan komentar kalian mengenai ceritanya ya..





Komentar

  1. Cuy kapan prat 2 nya mau di upload ??

    BalasHapus
  2. Top 10 Virtual Sports Betting Sites with Asian Significance
    › betting 1xbet korean › betting The top 10 virtual sports betting sites with Asian 바카라사이트 Significance. Sign up and place your bets on Bet365 and septcasino enjoy the odds at your favorite bookmaker.

    BalasHapus

Posting Komentar